Rabu, 23 Juli 2014

SETITIK EMBUN BERJUTA HIKMAH

Oleh : Septia Eka Putri/ Wartawan Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
يُؤتِي الْحِكْمَةَ مَن يَشَاءُ وَمَن يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْراً كَثِيراً وَمَا يَذَّكَّرُ إِلاَّ أُوْلُواْ الأَلْبَابِ
Dia Memberikan hikmah kepada siapa yang Dia Kehendaki. Barangsiapa diberi hikmah, sesungguhnya dia telah diberi kebaikan yang banyak. Dan tidak ada yang dapat mengambil pelajaran kecuali orang-orang yang mempunyai akal sehat. (QS. Al-Baqoroh [2]: 269)
Berfikirlah bahwa hidup untuk mati, ketika manusia berfikir seperti itu ia akan sadar betapa hidup ini singkat bahkan sangat singkat, banyak waktu yang di sia-siakan demi kegiatan yang tidak ada manfaat sama sekali, hidup ini untuk mati, kerahkan semua tenaga, waktu, usaha, doa, ibadah yang baik, mengikuti perintah Allah, menjauhi larangan Allah, inysa Allah kita selalu dalam lindungan Allah.
Semua Pasti Terselesaikan
Setiap kita, manusia mempunyai masalah tersendiri, banyak sebagian dari kita yang menyerah dalam menghadapi masalah yang dirasa sulit, hidup ini adalah ujian. Seberapa kuat kita dalam melakukannya.
Dalam kehidupan seorang Muslim adakah suatu perkara yang tidak terselsaikan atau masih menggantug?
Renungkanlah! Perjalanan hidup kita di liputi dengan tugas, bahkan tugas yang berat atau banyak kendala-kendala disitu, sehingga menjadi masalah serius dalam menyelesaikan tugas tersebut, ingatlah SEMUA MASALAH BISA TERSELESAIKAN, karena Allah telah memberi persoalan masalah sesuai dengan takar kemampuan seorang hamba, dan ingatlah ketika masalah telah terselesaikan, sesungguhnya ada campur tangan Allah disitu.
Allah maha memberi ! Pemberi Allah meliputi segalanya, termasuk kekuatan dalam mengangkat beban persoalan, kecerdasan dalam menyelesaikan persoalan itu adalah pemberi besar yang tersembunyi, sehingga terkadang kita lupa untuk mensyukurinya.
Ingat ! SEMUA KEKUATAN ADALAH DARI ALLAH, MANUSIA TIDAK PUNYA DAYA DAN UPAYA SEDIKITPUN JIKA ALLAH TIDAK MENGARUNIAKAN.
Maka, sepantasnya lah kita sebagai hamba bersyukur atas kekuatan positif yang telah Allah karuniakan pada kita.
Perpendek Angan-angan
Dalam diri seorang manusia sempurna pasti memiliki angan-angan tentang hal keduniaan yang terkait dengan materi-materi (kekayaan), kedudukan, perhiasan, wanita dan seluruh perhiasan dunia.
Jika kesemua hal itu kita rancang, kita kalkulasikan, kita angan-angankan dan itu adalah hal yang jauh kedepan yang seperti apa nantinya kita tidak tahu (tidak jelas) dan hanya mereka-reka saja itu namanya adalah panjang angan (tulul amal).
Yang sering terjadi bagi orang yang punya sifat panjang angan-angan ini, apa yang di angan-angankan selalu tidak sesuai / meleset, akhirnya bisa stres ataupun putus asa.
Lantas apa agama melarang kita berpanjang angan-anagan tentang dunia?
Benar, karena hal itu adalah penyebab utama seseorang hubbud dunnya (cinta dunia). Sedangkan tidak memper panjang angan-angan adalah suatu bentuk kezuhudan.
Hal-ini berbeda dengan sebuah cita-cita (himmah) yang orientasinya pada ibadah kepada Allah SWT. hal itu adalah suatu kemuliaan.
Bagaimana perencanaan sebuah pekerjaan? hal itu bukanlah angan angan karena hal yang sudah jelas, jadi bukan suatu masalah.
Belajar lah untuk selalu mensyukuri hidup, hidup adalah titipan Allah, setitik air mampu menghilangkan rasa penat diri, setitik embun berjuta hikmah dalam kehidupan, air sumber kehidupan.
Manusia ciptaan Allah, ada hikmah dibalik semua masalah yang kita hadapi, tantang dunia, lihat kedepan, renungkan bahwa hidup untuk mati, ketika sudah tahu akan itu tak ada lagi yang bisa disombongkan, bahwasannya semua punya Allah, semua titipan Allah dan akan kembali kepada Allah. (Putri/EO2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Berbagai Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar